Menag: Pengeboman Gereja, Bukan Tindakan Umat Beragama

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengutuk pelaku penyerangan bom molotov di pintu depan Gereja Oikumene, Samarinda. Menurutnya, tindakan seperti itu tidak semestinya dilakukan oleh umat beragama. 

"Tindakan seperti itu sama sekali bukanlah tindakan umat beragama. Tidak ada satupun agama yang mentolerir tindakan kekerasan seperti itu, apalagi itu dilakukan kepada rumah ibadah. Rumah ibadah itu wajib kita jaga bersama," demikian penegasan Menag Lukman Hakim Saifuddin usai memberikan sambutan pada Kesyukuran 64 Tahun Ponpes Al Amin Sumenep, Senin (14/11). 

Sebuah bom jenis molotov meledak di pintu depan Gereja Oikumene yang terletak di Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Peristiwa terjadi pada Minggu (13/11) lalu, sekira pukul 10.15 WITA, saat sejumlah jemaat sedang melakukan ibadah. Sejumlah anak-anak yang saat kejadian tengah bermain di halaman gereja menjadi korban. 

Menag berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi dengan aksi kekerasan ini. Menag juga meminta agar aparat kepolisian bisa mengungkap pelaku di balik peristiwa tersebut. "Serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum kita untuk mengungkap, lalu bisa memberikan hukuman bagi pelaku tindakan tersebut," tandasnya. 

Aparat kepolisian sendiri telah menangkap pelaku penyerangan bom molotov tersebut. Pelaku yang berinisial J tersebut saat ini masih diperiksa di Polres Samarinda. Pelaku merupakan mantan narapidana kasus teroris bom Puspitek Tangerang dan bom buku di Jakarta. Pelaku ke lokasi dengan menggunakan motor yang ternyata milik temannya. 

Di tempat berbeda, Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat tetap tenang. Dia menegaskan bahwa pelaku pelemparan bom dan jaringannya sudah diketahui. 

"Ini kan sudah ketahuan pelakunya. Jaringannya sudah diketahui. Ada lima orang lagi sudah ditangkap. Ini sedang dikembangkan," kata Tito kepada wartawan usai upacara HUT ke-71 Korps Brimob di lapangan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat. (p/ab)